
Nurwira Santini, seorang petani muda yang berdedikasi, sering kali menambah penghasilan keluarganya dengan bekerja sebagai buruh harian, menanam dan memanen jagung serta padi. Suaminya juga mengambil pekerjaan serupa, bekerja di bidang konstruksi dan membantu panen jagung. Meskipun bekerja keras, pendapatan keluarga mereka tidak menentu, mendorong Nurwira Santini untuk mencari cara memperbaiki situasi keuangan mereka.
Ketika mengetahui tentang program Let’s Grow dari YBTS, Nurwira Santini melihat peluang untuk mengubah keadaannya. Dengan keberanian dan ketekunan, ia bergabung dengan program tersebut, memilih tomat sebagai tanaman pertamanya. Ini menandai awal perjalanannya dalam hortikultura, dan ia menjalankannya dengan tekun dan hati-hati. Mulai dari penyemaian, pemindahan, pemupukan, hingga penyemprotan, semuanya ia kelola sendiri. Suaminya membantu pekerjaan yang lebih berat seperti menyiapkan lahan, membuat bedeng, dan memasang mulsa, meskipun bantuannya terbatas karena komitmen pekerjaannya sendiri.
Meskipun menghadapi skeptisisme dari petani tetangga yang menanam jagung dan meragukan keberhasilan usahanya menanam tomat, Nurwira Santini tetap teguh. Mereka sering mengomentari perawatan intensif yang dibutuhkan tomat, tetapi dia mengabaikan para pengejek dan terus berkoordinasi secara rutin dengan Petugas Lapangan Teknis (TFO) untuk mendapatkan bimbingan.
Ketekunannya membuahkan hasil—secara harfiah. Tanaman tomatnya tumbuh subur, menghasilkan panen melimpah yang terjual dengan harga memuaskan. Nurwira Santini meraih keuntungan sebesar Rp19.500.000 dari musim tomat pertamanya. Keberhasilan ini memberinya kebahagiaan besar, karena kini ia dapat berkontribusi secara signifikan terhadap keuangan keluarganya. Penghasilan tersebut membantu membayar biaya sekolah anak-anaknya, memungkinkan dia menabung, dan bahkan membeli perhiasan sebagai investasi masa depan.
Didorong oleh kesuksesannya, Nurwira Santini memperluas usahanya dalam bertani. Di musim tanam kedua, ia menanam kacang panjang dan mentimun, dan di musim ketiga, ia mencoba menanam cabai keriting. Setiap tanaman baru membawa tantangan dan peluang belajar tersendiri, tetapi keberhasilan awalnya telah menanamkan rasa percaya diri yang mendorongnya maju.
Perjalanan Nurwira Santini dari ketidakpastian menuju kesuksesan tidak hanya mengubah pandangan keuangan keluarganya tetapi juga menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Dia menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan bimbingan yang tepat, adalah mungkin untuk mengatasi skeptisisme dan mencapai hasil yang luar biasa.