Benih Kesuksesan, Perjalanan Ordianus Kolo dari Nelayan Menjadi Petani Makmur

Sumba Barat

Let’s Grow! (Timor-Sumba Cluster)

Ordianus Kolo, seorang pria berusia 30 tahun dari desa Weihura di Sumba Barat, bertransformasi dari nelayan yang berjuang menjadi petani sukses dengan bantuan Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS). Setelah beberapa waktu di Bali, Ordianus kembali ke rumah dan awalnya mencoba bertani tomat. Menghadapi kekeringan yang parah dan kegagalan awal yang menyebabkan 1.200 tanamannya mati, ia hampir menyerah dan kembali ke pekerjaan sebagai nelayan.

Termotivasi oleh staf YBTS, Ordianus memutuskan untuk mencoba bertani sekali lagi. Meskipun skeptisisme dari tetangga dan dukungan keluarga yang minim, ia merawat dengan teliti sisa 600 tanaman tomatnya. Ketekunannya membuahkan hasil dengan panen 1.189 kg tomat, yang menghasilkan Rp23.988.650 di musim pertama. Kisah suksesnya menjadikannya inspirasi lokal. Tetangga dan pemuda datang mengunjungi ladangnya untuk belajar tentang metodenya dan potensi pertanian. Ordianus sangat bersemangat untuk berbagi pengetahuan, mengatakan, “Saya menghabiskan bertahun-tahun berpindah-pindah pekerjaan, tetapi menjadi petani berarti menjadi bos di tanah sendiri.”

Kini sudah mapan, Ordianus memperluas operasi pertaniannya menjadi 20 are dan semakin mendiversifikasi pilihan tanamannya. Ia memilih tomat sebagai tanaman utama, dilengkapi dengan caisim dan mentimun, dari mana ia meraih Rp26.287.400 di musim kedua. Di musim ketiga, ia mencoba menanam bawang merah sebagai tanaman utama, bersama dengan mentimun dan semangka, menghasilkan Rp9.547.540. Dengan penghasilan ini, Ordianus mendiversifikasi investasinya, membeli ternak, menyimpan beras, memperluas lahan, dan bahkan membangun rumah untuk keluarganya.

Bersyukur atas dukungan yang diterimanya, Ordianus mengakui YBTS sebagai penyebab perubahan hidupnya, “Saya sangat berterima kasih kepada YBTS. Proyek Mari Bertumbuh, yang didukung oleh Yayasan Ganesha, adalah program luar biasa yang mendukung dan membimbing kami, para petani pemula. Saya benar-benar bersyukur.”

Other Impact