
Di sebuah pagi yang berhujan di Ternate, Pak Rahmat duduk bersantai dengan secangkir kopi hangat di kedai kopinya, Hangout Cafe. Meskipun kedainya ramai pengunjung, pikirannya tak lepas dari kampung halamannya di seberang pulau. Gelar sarjananya dalam bidang tata ruang kota sering dipertanyakan, namun itu tak pernah menggoyahkan keputusannya. “Saya memilih untuk kembali ke desa dan mengembangkan pertanian. Menjadi petani berarti saya bekerja di tanah yang dianugerahi Tuhan,” ucap Pak Rahmat, menegaskan pilihannya untuk menekuni pertanian di Halmahera Barat.
Pada tahun 2020, ia mulai mengolah lahan miliknya yang seadanya, dengan prinsip sederhana namun efektif, “yang penting bisa untuk menanam.” Usahanya tidak sia-sia, karena selama dua tahun, hasil panen yang dijual secara online dan langsung dari kebunnya terus meningkat. Kebun seluas satu hektar itu tidak hanya menjadi tempat bertani, tetapi juga tempat berkumpul dan belajar bersama masyarakat setempat tentang pertanian. Namun, keadaan menjadi sulit ketika musibah menimpa kebunnya pada tahun 2022-2023, hingga akhirnya kebun itu mengalami masa mati suri.
Kesulitan tersebut berubah menjadi harapan ketika Pak Rahmat bertemu dengan petugas YBTS di Halmahera Barat. Program pendampingan yang diberikan oleh YBTS disambut baik olehnya dan Pak Muslim, kepala Desa Taba Cempaka. “Kehadiran YBTS adalah berkah yang tidak terduga, mereka membantu kami memulai lagi dengan pendekatan yang lebih terstruktur,” kata Pak Rahmat. Program pelatihan bertani yang diadakan menarik banyak peserta yang antusias, dan kebun Pak Rahmat kembali dihidupkan.
Kini, lahan Pak Rahmat dipenuhi dengan berbagai jenis sayuran berkualitas tinggi. Pedagang sayur mulai berdatangan ke kebunnya, dan sering kali, hasil panen sudah terjual habis sebelum waktu panen tiba. Kesuksesan ini memotivasi Pak Rahmat untuk menjadikan kebunnya sebagai pusat edukasi bagi petani di Halmahera Barat. “Beralih ke dunia pertanian adalah keputusan terindah saya. Tanah di Halmahera Barat sangat subur, dan mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian, yang membuka peluang besar untuk pengembangan agribisnis,” ungkapnya.
Pak Rahmat berharap, dengan potensi sumber daya alam dan manusia yang besar, serta dukungan dari YBTS dan kebun Hangout Farming sebagai pusat pendidikan petani, petani di Halmahera Barat dapat berkembang, meningkatkan produktivitas, dan mencapai kemandirian.