Perubahan Hidup Melalui Pertanian

Biak Numfor

Knowledge Transfer & Extension – Papua

Obet Nego Rumbin, seorang pria berusia 28 tahun, tinggal di Kampung Warkimbon, Desa Kobe Oser, Distrik Biak Utara, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Sebelum beralih ke pertanian, Obet bekerja sebagai tukang bangunan ketika ada proyek baru. Namun, pekerjaan ini tidak berkelanjutan, dan setelah proyek selesai, ia kembali menganggur.

Sebagai ketua kelompok pemuda tani Inangkwom yang beranggotakan 17 orang, Obet berbagi cerita tentang perubahan yang mereka alami. Dulu, ia dan teman-temannya bekerja sebagai tukang bangunan dengan upah yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, pekerjaan ini melelahkan dan memiliki jam kerja yang ketat, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA, dengan istirahat satu jam untuk makan siang. Meskipun demikian, mereka tetap bersyukur atas hikmat dan anugerah Tuhan.

Kini, Obet bersama teman-teman mudanya beralih menjadi petani di Kampung Warkimbon. Mereka sangat berterima kasih kepada Yayasan Bina Tani Sejahtera dan Kopernik yang telah mendukung dan mendampingi mereka dalam budidaya sayuran. Dukungan ini membantu mengurangi pengangguran di kampung mereka dan memberikan akses untuk mengonsumsi berbagai macam sayuran.

Yayasan Bina Tani Sejahtera mengajari mereka teknik berkebun yang baik, mulai dari persemaian, pemindahan tanaman, pembuatan bedeng, hingga pemasangan mulsa. Sebelumnya, mereka tidak tahu cara memanfaatkan mulsa yang diberikan oleh pemerintah, sehingga sebagian dijual dan sisanya digunakan untuk pondok dan pagar. Kini, mereka menyadari manfaat dan nilai mulsa tersebut.

Selain itu, mereka belajar tentang pemupukan berimbang yang lebih hemat dan efektif. Mereka juga mendapat pengetahuan penting tentang penggunaan bahan kimia dan pestisida, khususnya bahaya penyemprotan racun yang tidak tepat. Setelah mendapatkan edukasi dari Mas Ganang dan Mba Veni, mereka lebih berhati-hati dalam penggunaannya.

Dengan pengetahuan baru ini, kelompok tani Obet berhasil membuat demplot yang mengesankan. Mereka merasa beruntung mendapatkan ilmu yang luar biasa secara gratis. Sebelumnya, metode bertani mereka hanya melibatkan menebang, membersihkan, dan menanam tanpa perawatan yang tepat, sering kali menghasilkan panen yang mengecewakan.

Berkat bimbingan Yayasan Bina Tani Sejahtera, hasil pertanian mereka kini jauh lebih baik. Mereka bahkan berhasil mengundang Bupati Biak untuk panen di kebun demplot mereka, yang menjadi kebanggaan tersendiri. Kelompok ini juga mendapat bantuan dari Bupati, dan banyak orang datang untuk belajar menanam cabai dengan benar.

Saat ini, kelompok tani Obet telah mencapai pendapatan sebesar Rp 28.620.000 dari cabai besar Pilar F1 dan Dewata 76 F1. Harga cabai yang tinggi saat itu sangat menguntungkan mereka. Sebagai generasi muda penerus di Kabupaten Biak Numfor, mereka berharap dapat terus meningkatkan pengetahuan, memperluas lahan dan jenis tanaman, serta mengajak orang lain untuk turut serta memajukan pertanian dan memenuhi kebutuhan pasar di masa depan. Bagi mereka, Yayasan Bina Tani Sejahtera adalah seperti “air yang mengalir yang tidak pernah berkesudahan,” artinya ilmu yang dibagikan akan terus mereka lanjutkan sepanjang hidup.

Other Impact