Proses Belajar Menjadi Petani yang Lebih Pintar

Maluku

Knowledge Transfer & Extension – Maluku

Sumina adalah seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar bertani dan merupakan anggota kelompok tani Sumber Cahaya. Pada awalnya, kelompok ini menerima bantuan sarana produksi berupa pupuk, benih, dan pestisida. Bersama-sama, mereka mengelola bantuan tersebut untuk membudidayakan tanaman cabai. Dengan pengetahuan yang terbatas, mereka memulai budidaya tanpa menggunakan koker atau tray semai, dan melakukan penyemaian langsung di lahan tanpa pelindung dari hujan dan matahari. Bibit dipindahkan ke lahan setelah berumur 2 bulan karena mereka tidak mengetahui teknik persemaian yang tepat.

Pemupukan yang dilakukan juga terbatas, hanya memberikan NPK di awal tanam, tanpa pemupukan lanjutan. Sumina sering menggunakan pestisida secara sembarangan akibat kurangnya pengetahuan. Akibatnya, tanaman cabai mereka tidak tumbuh dan berproduksi dengan baik, dan mereka mengalami gagal panen tanpa hasil sedikit pun.

Kemudian, mereka bertemu dengan Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS). Dari pertemuan ini, kelompok belajar cara budidaya tanaman mulai dari persiapan lahan, penyemaian, pemupukan, pengendalian hama penyakit, hingga panen. Pertemuan kelompok dan kunjungan rutin dilakukan secara intensif. Awalnya, mereka membudidayakan mentimun dengan pendampingan TFO dari YBTS. Sebelumnya, mereka tidak tahu bahwa mentimun harus ditanam dengan sistem ajir/lanjaran. Setelah didampingi, mereka menerapkan sistem ini dan dari 300 populasi yang ditanam, mereka mendapatkan hasil Rp.1.300.000, hasil pertama mereka sebagai petani. Keberhasilan ini memotivasi mereka untuk terus menanam sayuran.

Setelah sukses dengan mentimun, kelompok tersebut melanjutkan budidaya komoditas lain seperti kangkung, pakcoy, kacang panjang, sawi, dan tomat. Meskipun ada rasa takut gagal lagi, terutama dengan curah hujan yang tinggi, motivasi dan pendampingan dari TFO YBTS membuat mereka berani menanam lagi.

Dengan terus belajar bersama YBTS, Sumina berharap pengetahuan tentang teknik budidaya pertanian mereka semakin meningkat, dan hasil produksi sayuran mereka semakin berkualitas. Dia juga berharap banyak ibu-ibu di sekitarnya termotivasi untuk melakukan usaha budidaya guna meningkatkan ekonomi keluarga mereka.

“Setiap langkah maju adalah hasil dari keberanian untuk mencoba dan belajar dari kesalahan,” kata Sumina, mengingatkan dirinya dan kelompoknya bahwa tidak ada keberhasilan tanpa pembelajaran.

Other Impact