Kisah Agustinus dan Kelompok Tani Romuni, Masa Depan Pertanian di Biak Numfor

Uploaded

Kisah Agustinus dan Kelompok Tani Romuni, Masa Depan Pertanian di Biak Numfor

Agustinus Faidiban adalah ketua dari Romuni, sebuah kelompok tani di Kampung Kajasbo, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bagi Agustinus, bertani adalah suatu kegiatan yang tidak asing baginya. Pasalnya, ia banyak menghabiskan masa kecilnya di lahan pertanian untuk membantu kedua orang tuanya. Keluarganya merupakan petani nomaden di Kabupaten Biak Numfor.

Seiring dengan bertambahnya kontribusi Agustinus di lahan pertanian, ia menyadari bahwa kegiatan bertani tidak semudah yang ada di bayangannya. Awalnya, ia pun tidak mengerti mengenai penggunaan pupuk dan pengelolaan hama di lahan pertanian. Akan tetapi, minimnya akses informasi tidak mematahkan semangat Agustinus untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi petani yang lebih baik. Ia banyak belajar dari artikel dan video Youtube yang bisa ditemukan. Hanya saja, ia kesulitan untuk mengikuti tips yang diberikan secara daring, sehingga ia seringkali dihadapkan oleh kegagalan. Oleh karena itu, Agustinus berharap ia dapat memiliki seorang pembimbing yang dapat membantunya secara langsung.

“Semua orang memang bisa menanam, tapi tidak semua orang dapat merawat tanaman dengan baik,” ujarnya ketika menjelaskan prinsipnya sebagai seorang petani.

Agustinus mengetahui tentang program pendampingan Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) pada acara Hari Lapangan Petani (Field Farmers Day / FFD) yang diadakan tak jauh dari kampungnya. Di tahun 2018, seorang petugas lapangan dari YBTS tidak sengaja melewati kebunnya. Agustinus yang tidak mau melewatkan kesempatan ini pun langsung setuju untuk menjadi salah satu petani dampingan. Ketika mengikuti program ini, ia belajar dari awal mengenai banyak hal terkait pertanian, seperti persiapan lahan, pembibitan, pemupukan, penggunaan pestisida, dan masih banyak lagi. Kelompok taninya pun diperkenalkan dengan Sipindo, sebuah aplikasi yang dapat memudahkan mereka dalam proses pertanian.

Setelah menjalani program pendampingan dari YBTS, Agustinus dan kelompok tani Romuni merasakan perubahan besar dalam kegiatan bertani. Bahkan, para petani muda ini mampu untuk menggelar FFD di tahun 2018 dengan menampilkan 18 jenis sayuran siap panen. Hal ini merupakan kebanggaan bagi anak muda Biak yang kerap dijuluki “Kota Karang Panas.”

Saat ini, kelompok tani Romuni tengah membudidayakan cabai, terong, kol, dan tomat. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari dua ribu tanaman telah dibudidayakan di atas lahan milik mereka. Dari hasil panen tersebut, mereka bisa mendapat keuntungan sampai dengan 21 juta rupiah.

Other Pengembangan Pemuda