Program ini didukung oleh Ganesha Foundation
Konteks dan Tujuan Program
Pemuda di pedesaan Indonesia menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi dan sering kesulitan mencari nafkah. Di provinsi Nusa Tenggara Timur, lebih dari 1,1 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan, dan 33% di antaranya adalah pemuda (usia 15–34 tahun). Di provinsi Nusa Tenggara Barat, 23% dari lebih dari 700.000 orang yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah pemuda. Di kedua provinsi ini, para pemuda tersebut berpenghasilan kurang dari US$1 per hari: garis kemiskinan di Nusa Tenggara Timur adalah 403.005 rupiah (US$24,83) per kapita per bulan dan 459.826 rupiah (US$28,34) per kapita per bulan di Nusa Tenggara Barat.
Program Let’s Grow! memprioritaskan penciptaan pendapatan berkelanjutan bagi pemuda melalui pertanian sayuran, dengan target pendapatan harian minimum US$4 bagi peserta. Meskipun fokus utama Let’s Grow! adalah penerapan Praktik Pertanian yang Baik, proyek ini juga menekankan pelatihan keterampilan hidup untuk meningkatkan keberhasilan petani muda dalam pertanian dan kehidupan sehari-hari. Proyek ini menggabungkan tanaman pendamping sayuran daun dalam plot demonstrasi pertanian sayuran untuk meningkatkan potensi pendapatan peserta dan mengelola risiko.
Program ini dimulai di Flores dengan fase percontohan selama 1 tahun yang disebut Peningkatan Keterampilan Pemuda untuk Pekerjaan di Pertanian Sayuran. Pada Juli 2023, proyek ini diresmikan sebagai Let’s Grow! dan diperluas ke kluster Sumbawa dan Timor-Sumba untuk menjangkau lebih banyak pemuda dan mereplikasi keberhasilan di Flores. Peserta proyek yang memenuhi syarat termasuk mereka yang berpenghasilan kurang dari US$2 per hari, rumah tangga yang dipimpin pemuda, dan pemuda yang menganggur.
Hasil yang Diharapkan
Mitra YBTS
Ganesha Foundation, Switzerland
Periode Program
Location
Sumbawa Besar, Bima, Dompu (Cluster Sumbawa)
Pencapaian
Hingga Oktober 2024, sebanyak 811 pemuda telah mengikuti pendampingan melalui program ini.
Didukung oleh