
Kelompok tani Persada di Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya mencoba untuk membudidayakan tanaman hortikultura untuk pertama kalinya. Kelompok tani Persada memutuskan untuk menanam cabai sebagai tanaman hortikultura pertama mereka. Potensi harga cabai yang tinggi di pasar dibandingkan komoditas lainnya menjadi alasan tanaman cabai dipilih oleh para petani. Selain itu, Cabai juga dipilih untuk memenuhi stok sayuran dan menambah variasi karena mayoritas petani lebih memilih untuk menanam tomat.
“Kalau semua petani menanam tomat, lalu siapa yang akan menjadi pembeli? Karenanya, kami memilih untuk menanam cabai supaya bisa saling mengisi kebutuhan. Dalam artian, jika kita butuh tomat, kita akan beli dari kelompok tani sebelah. Begitupun sebaliknya,” ucap Markus Umbu Pati, ketua kelompok tani Persada.
Kelompok tani ini memilih cabai varietas Dewata F1 untuk ditanam dengan harapan bisa menghasilkan cabai yang berkualitas. Penyiraman dan penyemprotan pun rutin dilakukan berdasarkan pada pengetahuan yang didapat dari penyuluh pertanian dan petugas lapang (TFO) Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS) dalam program Peningkatan Mata Pencaharian secara Terpadu (PERMATA) yang didukung oleh William & Lily Foundation.
“Dengan mengikuti pelatihan dari penyuluh maupun staf YBTS, kami mendapatkan ilmu tentang budidaya tanaman hortikultura,” lanjut Markus.
Banyak keterbatasan yang dihadapi oleh kelompok tani Persada, salah satunya ketersediaan air yang kurang untuk tanaman cabai. Namun hal ini tidak menyurutkan semangat kelompok tani tersebut, justru menjadi inspirasi untuk memanfaatkan sumber air dari tangki.
“Kami berharap akan ada dukungan pula berupa kebutuhan alat pertanian yang mampu mempermudah pekerjaan kami,” begitu harapan Markus untuk desa mereka.