Praktik Pertanian yang Baik sebagai Kunci Peningkatan Panen Petani di Maluku

Uploaded

Praktik Pertanian yang Baik sebagai Kunci Peningkatan Panen Petani di Maluku

Pak Tarwi adalah seorang petani mandiri asal Maluku. Ia telah memulai bertani dan membudidayakan berbagai sayuran sejak tahun 2013. Sejak pertama bertani, ia mengikuti metode tradisional yang banyak dilakukan oleh petani lokal di Seram, Maluku. Hanya saja, metode tradisional ini sangat jauh dari prinsip praktik pertanian yang baik (good agricultural practices / GAP), sehingga hasil panen yang didapatkan kerap tidak sesuai dengan ekspektasi awal.

GAP adalah pedoman umum bagi petani untuk proses budidaya tanaman. Pedoman GAP untuk sayuran meliputi manajemen produksi, manajemen lahan dan media tanam, proses penanaman, pemeliharaan, pemupukan, perlindungan tanaman, pengairan, panen, pengelolaan limbah, dan lain-lain. Pengaplikasian proses GAP tidak hanya meningkatkan produktivitas petani dan hasil panen yang didapatkan, tetapi juga menjamin kualitas dari sayuran ketika sampai ke konsumen.

Pak Tarwi mulai mengenal metode GAP ketika beliau mendapatkan pendampingan dari Yayasan Bina Tani Sejahtera (YBTS). Sifatnya yang tekun, ramah, dan ingin belajar membuat Pak Tarwi dapat menyerap ilmu baru yang diberikan. Beliau sangat antusias ketika mengikuti pembelajaran, mulai dari proses awal percobaan lahan sampai dengan proses panen. Pembelajaran mengenai proses GAP ini pun membantunya untuk merawat tanaman yang telah terkena hama. Beliau merasa bahwa pembelajaran ini memberikan banyak sekali pengetahuan bermanfaat untuk meningkatkan kondisi pertaniannya.

Buah dari perjuangan Pak Tarwi membenahi metode bertaninya terlihat dari peningkatan hasil panen yang beliau dapatkan. Setelah mengadopsi metode GAP, ia dapat menghasilkan bobot panen sebesar 2 ton dari 1500 tanaman tomat. Sebelumnya, jumlah tanaman tomat yang sama hanya menghasilkan bobot 1 ton saja. Hasil yang sama pun terlihat pada komoditi lainnya, yaitu timun. Kini ia bisa mendapat hingga 2,5 ton timun dari 1500 tanaman. Peningkatan bobot panen ini menambah penghasilan untuk Pak Tarwi dan keluarganya.

Kesuksesannya membuat Pak Tarwi ingin berbagi pengetahuan tentang metode GAP dengan petani-petani lain di lingkungan sekitarnya. Dengan hasil panen yang terus meningkat, beliau pun berencana untuk memperluas lahan pertaniannya dan mengerahkan para pemuda untuk bekerja di kebunnya.

Other Transfer Pengetahuan