Kisah Kaka Olaiy Komba: Langkah Tangguh Petani Papua dari Keerom

Uploaded

Kisah Kaka Olaiy Komba: Langkah Tangguh Petani Papua dari Keerom

Di sudut timur Indonesia, tepatnya di Keerom, Papua, lahir semangat baru dari ladang milik Kaka Olaiy Komba, seorang petani lokal yang kini memulai perubahan dengan ketangguhan.

Kaka Olaiy menjadi salah satu petani yang sudah lama berkecimpung di komoditas hortikultura. Sebelumnya, ia telah membudidayakan cabai rawit lokal di kebunnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Hasilnya memang lumayan, namun tantangan teknis dalam hal perawatan dan pengendalian hama masih menjadi kendala. Minimnya akses terhadap pendampingan teknis membuat hasil yang diperoleh belum optimal.

Proses Kaka Olaiy Menyemai Cabai Keriting Tangguh F1

Namun kini, semangat Kaka Olaiy untuk menjadi petani yang lebih tangguh dan maju mulai terwujud. Ia menjadi orang asli Papua pertama yang menanam Cabai Merah Keriting (CMK) varietas Tangguh F1 dari Cap Panah Merah (East West Seed Indonesia) di lahannya seluas 500 m². Ini bukan sekadar ganti varietas, tapi merupakan langkah nyata menuju pertanian yang lebih baik.

Melalui pendampingan dari Technical Field Officer YBTS, Kaka Olaiy mendapat bimbingan langsung — mulai dari proses pembibitan, pemberian nutrisi tanaman, hingga pengendalian hama. Saat ini, ia sedang fokus merawat tanamannya secara intensif, belajar setiap hari tentang pemupukan dan perlindungan tanaman, demi menghasilkan cabai berkualitas tinggi yang layak jual.

Proses pendampingan Kaka Olaiy Komba

Hari Jum’at pagi tanggal 25 Juli 2025 saat ditemui di kebunnya, Kaka Olaiy tampak aktif merawat cabai miliknya. Ia sedang melakukan perawatan rutin berupa pengendalian gulma serta memasang perangkap lalat buah di sekitar kebun cabai merah keriting. Pemasangan perangkap lalat buah ini menjadi langkah baru yang diterapkan Kaka Olaiy sebagai bagian dari upaya preventif dalam mengendalikan serangan hama di lahan pertaniannya.

Lalat buah dikenal sebagai salah satu hama utama yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada tanaman hortikultura, termasuk cabai. Oleh karena itu, penerapan metode pengendalian ini diharapkan mampu menekan populasi hama dan menjaga kualitas hasil panen.

Pagi ini bersama TFO Keerom, Kaka Olaiy dilatih untuk membuat perangkap lalat buah, meneteskan methyl eugenol di kapas, memasang serta mengatur jarak perangkap di sekitar kebun. Tidak lupa TFO juga menyampaikan fungsi dan tujuan dari pemasangan alat ini di kebun, agar transfer knowledge ini tersampaikan di petani.

Ditulis oleh: Rizki Ramdhani – TFO Keerom, Papua

Other Transfer Pengetahuan