
La Gelo, seorang petani dari kampung Suneri, Distrik Yendidori, Kabupaten Biak Numfor, memiliki pengalaman dan menanam berbagai jenis sayuran daun dan tomat. Pada tahun 2021, ketika petugas lapang (Technical Field Officer) YBTS memberikan bimbingan langsung di lapangan, La Gelo mulai tertarik untuk mencoba menanam bawang merah dari biji dengan menggunakan varietas Lokananta. Awalnya, ia merasa ragu karena belum pernah menanam bawang merah sebelumnya, dan proses penanamannya melibatkan perkecambahan benih yang memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 30 hari. Namun, dengan dukungan intensif dari TFO, La Gelo memutuskan untuk memulai menanam di lahan seluas 500m2.
Melalui transfer pengetahuan mengenai praktik budidaya bawang merah yang baik dan benar serta penerapannya dan didukung dengan perawatan yang maksimal, ia berhasil mendapatkan hasil panen yang optimal. Pada luasan 500m2, La Gelo berhasil mendapatkan hasil panen sebanyak 800 kg umbi kering bawang merah. Hasil panen tersebut ia jual ke pasar dengan harga Rp 45.000 per kg. Ia merasa sangat senang karena hasil yang diperoleh ini akan digunakan untuk biaya pendidikan anaknya dan memenuhi kebutuhan keluarga.
“Menanam bawang merah dari biji itu tidak sesulit yang saya bayangkan. Perawatanya cukup mudah. Saya juga tidak menyangka bisa berhasil hingga panen. Saya akan terus melanjutkan untuk menanam bawang merah dari biji karena menurut saya hasil bawang merah membawa berkah buat saya,” ujar La Gelo.