Di Desa Lawe Tawakh, Kec. Babul Makmur, salah satu petani wanita menunjukkan bagaimana perubahan kecil dalam cara bertani bisa menghasilkan perbedaan besar. Ia adalah Bu Dewi, petani kunci dari Program KTE Aceh-Sumatera Utara.
Bu Dewi menanam kacang panjang varietas Guarda dari Cap Panah Merah pada musim tanam ini. Awalnya, ia hanya mengikuti cara bertani seperti biasanya. Namun melalui pendampingan YBTS, ia mulai menerapkan Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP) secara bertahap.

Ia memperbaiki pengolahan lahannya, membuat bedengan rapi untuk memastikan drainase lebih baik. Ia juga mulai menggunakan benih berkualitas agar pertumbuhan tanaman lebih seragam. Ketika tanaman berkembang, BuvDewi melakukan pemupukan berimbang sesuai anjuran, serta memantau hama secara rutin sehingga pengendalian dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.
Perubahan-perubahan ini memberi dampak yang jelas. Dalam empat kali petikan, Bu Dewi berhasil menghasilkan 91 kg kacang panjang. Tanamannya terlihat lebih sehat, hasil panennya lebih rata, dan pekerjaan di lahan menjadi lebih efisien karena semua langkah dilakukan mengikuti jadwal yang teratur.
Perjalanan Bu Dewi menunjukkan bagaimana penerapan GAP yang konsisten dapat memberikan hasil yang lebih baik, sekaligus meningkatkan rasa percaya dirinya sebagai petani wanita di Aceh Tenggara.