
Tanah yang lebih subur, tanaman yang tumbuh sehat, dan panen yang makin melimpah, siapa yang tidak mau? Itulah manfaat yang kini mulai dirasakan oleh para petani di Grobogan, Jawa Tengah, setelah mengenal biochar, salah satu teknologi ramah lingkungan yang mulai banyak diterapkan di dunia pertanian.
Di Dusun Rapah, Desa Kluwan, Kecamatan Penawangan, Technical Field Officer YBTS, Mega, melaksanakan kegiatan Training of Farmer (ToF) bertema “Pemanfaatan Biochar untuk Hortikultura.” Sebanyak 16 petani hadir dengan antusias — ada yang baru pertama kali mendengar istilah “biochar”, ada pula yang sudah lama penasaran ingin mencoba. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Biochar bekerja sama dengan WasteX dan AdaKarbon, dan didukung oleh P4G Partnerships.
Dalam ToF ini, Para petani belajar bahwa biochar bukan sekadar abu sekam, melainkan hasil pembakaran bahan organik tanpa oksigen (proses pirolisis) yang dapat bertahan di tanah hingga puluhan tahun. Hasilnya luar biasa: tanah menjadi lebih gembur, mikroba tanah lebih aktif, dan kebutuhan pupuk kimia bisa berkurang drastis.
Yang menarik, tiga petani dampingan YBTS: Pak Jupri, Pak Fauzan, dan Pak Joko, sudah mulai menggunakan biochar di lahannya sendiri. Mereka berbagi pengalaman langsung kepada peserta lain tentang bagaimana biochar membantu menjaga kelembapan tanah dan membuat tanaman lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.
Melalui pelatihan ini, para petani Grobogan mulai membuka diri terhadap inovasi hijau yang sederhana namun berdampak besar. Langkah kecil ini bisa menjadi awal perubahan menuju pertanian yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan.